Masalah sosial di indonesia tugas softskill
MASALAH SOSIAL DI INDONESIA
Nama : TEUKU BANTA ZIAUL HAFIS
KLS : 3EA24
NPM : 18213854
Permasalahan sosial merupakan sebuah gejala atau fenomena yang muncul dalam realitas kehidupan bermasyarakat. Dalam mengidentifikasi permasalahan sosial yang ada di masyarakat berbeda-beda antara tokoh satu dengan lainnya.
Definisi Permasalahan Sosial Menurut Para Ahli
1. menurut pendapat Soerjono Soekanto, Masalah Sosial adalah suatu ketidaksesuaian yang terjadi antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, dimana ketidaksesuaian tersebut dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial masyarakat
2. Menurut Bulmer dan Thompson, Pengertian Masalah Sosial ialah suatu kondisi yang terjadi dimana dapat mengancam nilai-nilai di dalam masyarakat, sehingga dapat berakibat pada sebagian besar dari anggota masyarakat.
3. Menurut Martin S. Weinberg mengemukakan pengertian masalah sosial, Masalah Sosial merupakan situasi yang dinyatakan sebagai keadaan yang bertentang dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat yang cukup penting, dimana masyarakat sepakat melakukan suatu tindakan guna mengubah situasi tersebut.
4. Menurut Soetomo masalah sosial adalah sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat.
5. Menurut Lesli, masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karena perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
Kali ini penulis akan menbahas mengenai masalah pendidikan dan asusila di bawah umur
MASALAH PENDIDIKAN
Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikandi Indonesia. Perasan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar.
Salah satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globslisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan Negara lain.
Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan di dalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan Negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karana itu, kiata seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di Negara-negara lain.
Setelah kita amati, Nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.
Ada banyak penyabab mengapa mutu pendidikan di Indonesia, baik pendidikan formal maupun informal, dinilai rendah. Penyebab rendahnya mutu pendidikan yang akan kami paparkan kali ini adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran.
2.1 EFEKTIFITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA
Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik (dosen, guru, instruktur, dan trainer) dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna.
Efektifitas pendidikan di Indonesia sangat rendah. Setelah praktisi pendidikan melakukan penelitian dan survey ke lapangan, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya tujuan pendidikan yang jelas sebelm kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Hal ini menyebabkan peserta didik dan pendidik tidak tahu “goal” apa yang akan dihas
SOLUSI
Menurut saya secara pribadi ADA 100 FAKTOR DALAM MENCAPAI KESUKSESAN DAN PENDIDIKAN ADALAH YANG NOMER 1
Kesadaran bahwa pendidikan bisa mengubah jalur hidup dan pola fikir bahwa dengan pendidikannlah jalan utama untuk memperbaiki segala tatanan dalam kehidupan
Banyak yang hanya sekolah untuk formalitas dan tidak malu pada lingkungan dan hanya sekedar gengsi. Tanpa sadar bawah pendidikan lebih sekedar dari itu...
Tak berpengaruh sebenarnya jika mutu kita masih tertinggal karena asal bukan masalah namun niat dan kesadaran bahwa pendidikan hal.yg penting yang harus di tanamkan
Solusinya adalah kesadaran harus di tekankan dan sosialisasi ke orang tua dan anak agar sadar pentingnya pendidikan..
MASALAH 2
SEKS BEBAS DI KALANGAN PELAJAR
Seks Bebas di Kalangan Pelajar
Pada zaman sekarang pergaulan di kalangan anak sekolah khususnya pada anak Sekolah Menengah Atas semakin mengkhawatirkan, Kekhawatiran itu tidak tanpa sebab, semakin pesatnya perkembangan teknologi dan semakin besarnya pengaruh budaya barat di kalangan anak muda zaman sekarang.
Halnya seperti contoh aktor dan artis Indonesia sekarang yang selalu berpenampilan seksi guna menunjang penampilan mereka. Hal tersebut secara tidak langsung memberikan suatu pengaruh kepada orang yang melihat penampilan mereka ingin meniru gaya penampilan tersebut. Dari kegiatan meniru penampilan aktor dan artis yang berpenampilan seksi tersebut secara tidak langsung mengakibatkan orang yang melihat menjadi ingin melakukan tindakan yang bersifat negatif.
Sebagai contoh kedua, dengan semakin pesatnya perkembangan dunia teknologi membuat semakin mudahnya seseorang untuk mendapatkan suatu hal – hal informasi. Di zaman sekarang untuk mengakses alamat – alamat website yang bersifat pornografi sangat lah mudah. Menurut data Departement Telekomunikasi dan Komunikasi, pengakses terbesar website bersifat pornografi adalah Negara Indonesia. Dan kebanyakan pengakses website tersebut adalah anak usia di bawah umur. Lengahnya pengawasan dari orang tua dan kurangnya pemberian pendidikan karakter kepada anak, mengakibatkan seorang anak dapat dengan mudah terjerumus kedalam perbuatan yang negatif.
Di zaman sekarang juga pola berpacaran anak sekolah sudah menjerumus ke arah budaya free sex(seks bebas). Itu semua tidak dapat terlepas dari pengaruh oleh prilaku hal negatif yang di karenakan hal – hal yang bersifat pornografi seperti melihat orang berpakaian seksi dan pengaruh dari menonton film yang bersifat porno. Hal – hal tersebut mengakibatkan suatu keinginan dari seorang anak untuk melakukan hal – hal yang menjerumus ke arah perilaku free sex (seks bebas). Seperti halnya pada zaman sekarang banyak anak sekolah yang harus Drop Out (di keluarkan) dari sekolah hanya karena hamil di luar nikah. Sehingga siswa yang seharusnya memiliki masa depan yang cerah, dapat sirnah masa depannya hanya karena perbuatan asusila tersebut.
Seks bebas pelajar atau pergaulan bebas yang dilakukan oleh para pelajar pada masa remaja merupakan masa di saat seorang individu atau pelajar mengalami peralihan pribadi dari satu tahap ketahap berikutnya. Pelajar yang umumnya masih berusia remaja akan menghadapi sebuah masa pubertas yang biasanya terjadi pada usia 15 – 18 tahun namun sekarang masa puberatas lebih cepat dari awalnya biasanya pada usia 10 – 13 tahun.
Seks bebas pelajar yang dulunya hanya pada jenjang perkuliahan dan SMA sekarang sudah merambah ke tingkat SMP bahkan sampai tingkat SD. Menurut data dari Dinas Pendidikan kota Pati, angka putus sekolah di kota Pati tiap tahun meningkat terus.
Pembicaraan seks pada masa sekarang dengan alur informasi dan teknologi yang hampir tidak pasti batasan industrinya dengan moral, tidak lagi dianggap tabu. Pelajar tentu mengetahui apa itu seks. Namun pengetahuan mereka tentang seks hanya sekedar tahu saja namun tidak dapat memahaminya mendalam apa seks itu sesungguhnya. Mereka menganggap bahwa seks merupakan sebuah kebutuhan yang wajar bagi mereka. Pada saat ini banyak dari para pelajar yang melakukan hubungan seks bebas tanpa mengetahui akan dari dampak yang dilakukannya, Yang jelas jelas bertentangan dengan norma – norma yang terdapat di kalangan masyarakat.
Beberapa faktor yang menyebabkan seks bebas dikalangan pelajar. Faktor faktor tersebut berperan penting dalam pengaruh budaya seks dikalangan para pelajar.
1. Diri Sendiri
Dalam konteks ini seks bebas pelajar terjadi dikarenakan pengaruh yang timbul dari diri seorang pelajar itu sendiri adanya suatu dorongan untuk mengetahui akan hal hal yang belum mereka ketahui. Pada usia remaja para pelajar selalu ingin mencoba hal – hal yang baru yang sebelumnya belum pernah mereka lakukan. Para pelajar juga memiliki sifat untuk bereksperimen dan melakukan tantangan. Tidak hanya itu sifat para pelajar yang pada usia Puber yang masih meledak – ledak dan kadang tidak terkendali menyebabkan mereka tidak berfikir panjang dalam melakukan suatu hal. Sehingga para pelajar sering melakukan hal sesuai dengan keinginan mereka sendiri.
2. Lingkungan Keluarga
Peran sebuah keluarga dalam mengontrol perilaku pelajar sangatlah berpengaruh besar dalam proses pembentukan karakter seorang siswa. Sebagai lingkup sosial terkecil, sudah sepatutnya keluarga memberikan perhatian pada para pelajar tersebut. Seorang pelajar yang kurang mendapatkan suatu perhatian dari keluarganya tentu akan mengakibatkan anak itu berbuat seenakanya sendiri. Menerobos norma dan aturan yang berlaku. Hingga akhirnya menyerap semua hal yang ditemuinya dalam pergaulan sehari harinya termasuk akan seks.
Pelajar yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis sangat mungkin terjerumus ke hal hal negatif dikarenakan kurangnya perhatian dari orang tuanya. Ini dilakukan sebagai ungkapan kekecewaan terhadap keluarga. Mereka beranggapan dengan berbuat seenaknya mereka bisa melupakan semua hal yang terjadi di keluarga.
3. Luar Lingkungan
Faktor Luar Lingkungan yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan seks bebas, terdiri akan 2 faktor yakni :
a. Faktor dari Teman
Faktor teman juga memungkinkan seseorang untuk melakukan seks bebas. Karena ada kalanya seorang pelajar menganggap bahwa temannya yang paling mengerti akan dirinya daripada keluarganya. Beruntung bagi seorang pelajar yang memiliki teman seorang penuntun ke arah yang lebih baik, baik dari akademis maupun moralnya. Akan tetapi jika seorang pelajar tersebut mendapatkan teman yang tidak baik. Hal ini bisa saja menjerumuskan pelajar tersebut kearah yang tidak baik. Bahkan sering di temukan seorang teman yang memeng sengaja menjerumuskan ke arah yang negatif.
b. Faktor dari sekolah
Walau dasarnya sekolah merupakan tempat untuk belajar untuk mendapatkan suatu ilmu yang bermanfaat kelak, namun bukan berarti sekolah tidak berperan dalam membentuk karakter seorang siswa untuk dapat di bawa kemana. Sebagai contoh gaya berpacaran anak SMA sekarang tidak mengenal akan tempat untuk berciuman terkadang juga dilakukan di tempat umum seperti sekolahan. Hal ini juga diperparah dengan gaya berpakaian para guru guru muda yang seolah sengaja memakai pakaian yang minim seperti rok yang ketat atau berpakaian seksi. Fenomena itu menambah seorang pelajar untuk dapat melakukan hubungan seks bebas dikarenakan setiap hari disuguhi akan pemandangan seperti itu.
4. Faktor Teknologi dan Budaya Asing
Arus informasi dan teknologi yang tidak terkendali turut memberikan dampak negatif terhadap perkembangan seorang pelajar. Seharusnya dengan kemajuan teknologi akan memberikan manfaat yang berguna untuk pelajar. Dengan kemajuan teknologi pengaruh akan budaya asingpun berpengaruh besar merubah karakter seorang pelajar. Cara berpakaian budaya barat yang seksi seorang menjadi sebuah tren yang di senangi oleh anak anak remaja zaman sekarang. Akibatanya timbul rasa ingin melakukan hal hal negatif ketika seseorang melihat hal hal tersebut di sekitar kita.
Anggapan melakukan seks bebas di kalangan pelajar sudah semakin mengkhawatirkan sudah sepatutnya kita sebagai manusia yang memiliki moral dan berbudaya ketimur-timuran haruslah memiliki moral yang baik sehingga tidak terjerumus ke arah budaya seks bebas
SOLUSI
Penekanan ilmu agama adalah kuncinya dan wran aktif pemerintah memblokir situs porno di media dan sensor ketat akan film atau acara tv yg menerumus ke hal hal porno untuk di blokir..
Sosialisasi akan bahayanya seks bebas dan penyakit yang mengintai
Komentar
Posting Komentar